Reumatologi

Pendidikan Reumatologi pertama kali dikembangkan di Indonesia oleh Prof.Dr. Achmad Remy Nasution, SpPD-KR, FACR, pada tahun 1969, sepulangnya dari mengikuti pendidikan di Academisch Ziukenhuis Leiden, dengan melakukan pelayanan klinik Reumatologi di RS. Persahabatan, Jakarta. Untuk meningkatkan fungsi pelayanan masyarakat, klinik Reumatologi pada tahun 1973 dialihkan ke RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pada tahun 1970, pendidikan Reumatologi masuk dalam kurikulum S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan pada tahun 1976 masuk dalam kurikulm S-2 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Reumatologi sebagai Subspesialisasi Ilmu Penyakit Dalam mulai diakui pada tahun 1984.

VISI
Pada tahun 2015, Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN CM merupakan salah satu pusat Reumatologi terkemuka di Asia Pasifik yang berbudaya ilmiah, menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat, berkualitas tinggi dan memiliki sentuhan manusiawi serta berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

MISI
1. Meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pelayanan paripurna, efisiensi manajemen dan kemitraan di bidang Reumatologi.
2. Menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu dan teknologi kedokteran, khususnya dalam bidang Reumatologi, sehingga dapat meningkatkan pendidikan, penelitian dan pelayanan paripurna kepada masyarakat.

TUJUAN STRATEGIK
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dibidang Reumatologi Sehingga dapat dihasilkan Dokter Umum, Spesiali Penyakit Dalam-Konsultan Reumatologi yang profesional, beretika tinggi serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan keterampilan untuk kepentingan masyarakat dan mampu bersaing di tingkat Asia Pasifik
2. Meningkatkan iklim ilmiah, budaya meneliti dan manajemen penelitian yang profesional yang mendorong kuantitas dan kualitas penelitian
3. Meningkatkan mutu manajemen, sarana dan SDM yang berkualitas dan sejahtera untuk menunjang program-program pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat dan pengembangan Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
4. Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat dalam rangka menurunkan morbiditas dan mortalitas kasus Reumatologi
5. Meningkatkan kerjasama dan pengembangan pelayanan unggulan serta meningkatkan kualitas yang terus menerus dalam bidang pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan.

STAF AKADEMIK
Ketua Divisi :
dr. Rudy Hidayat, SpPD-KR

Staf :
Prof. Dr. dr. Harry Isbagio, SpPD-Kr, KGer
Prof. dr. Zuljasri Albar,SpPD-KR
dr. Yoga I.Kasjmir, SpPD-KR
dr. Bambang Setyohadi, SpPD-KR
dr. Sumariyono, SpPD-KR
dr. RM Suryo Anggoro, SpPD
dr. Anna Ariane, SpPD
dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R
dr. Johanda Damanik, SpPD

FASILITAS
Ruang Rawat Jalan
Ruang Rawat Inap (bersama Departemen Ilmu Penyakit Dalam)
Kamar Prosedur Reumatologi
Laboratorium Imunoreumatologi
Perpustakaan Reumatologi
Ruang Pertemuan kecil
Ruang Staf Akademik dan Administrasi

KEGIATAN:

PELAYANAN
Meliputi pelayanan pasien reumatologi di poliklinik maupun ruang rawat inap, konsultasi dari departemen atau divisi lain, tindakan prosedur Reumatologi (artrosentesis, injeksi intrartikuler) dan laboratorium imunoreumatologi.
Berbagai pemeriksaan yang dapat dilakukan di Laboratorium Imunoreumatologi adalah analisis cairan sendi (termasuk pemeriksaan kristal), Faktor Reumotoid, Komplemen, profil ANA, ENA, anti CCP, anti dsDNA

PENDIDIKAN S1
Pendidikan S1 (Dokter Umum) untuk Reumatologi, masuk dalam bagian pendidikan Ilmu Penyakit Dalam yang meliputi diskusi topik, observasi keterampilan anamnesis, observasi keterampilan pemeriksaan jasmani, presentasi kasus, bedside teaching, diskusi kasus tanpa pasien, kerja poliklinik, kerja bangsal, kuliah mimbar, audiovisual dan problem based learning.

PENDIDIKAN SpPD
Peserta Program Studi Ilmu Penyakit Dalam akan melaksanakan stase di Divisi Reumatologi selam 8 minggu. Program yang harus diikuti peserta didik meliputi kerja di poliklinik dan ruang rawat inap, laporan kasus baru, journal reading, referat, ronde bangsal, kerja di ruang prosedur, diskusi kasus sulit dan joint meeting dengan divisi atau departemen lain.

PENDIDIKAN SpII-KONSULTAN REUMATOLGI
Pendidikan SpII-Konsultan Reumatologi Berlangsung selama 4 semester yang terbagi atas 3 tahap. Tahap I berlangsung selama 1 semeseter, berisi pendidikan filsafat ilmu pengetahuan, biologi molekuler, farmakologi klinik, metodologi penelitian, biostatistik, etika profesi, ilmu penyakit dalam dasar, kegawatdaruratan medik. Tahap II berlangsung selama 2 semester, merupakan pendidikan khusus di Divisi Reumatologi. Selam di Divisi Reumatologi, peserta didik akan berkja di poliklinik, ruang rawat inap, kamar prosedur dan menjawab konsul dari divisi atau departemen lain. Kegiatan akademik di Divisi Reumatologi meliputi journal reading, referat, presentasi kasus, joint case, ronde bangsal. Selain itu, peserta didik juga akan stase di Divisi Alergi-Imunologi Klinik selama 8 minggu dan setase di Instalasi Rehabilitasi Medik selama 4 minggu. Tahap III berlangsung selama 1 semester, merupakan tahap Reumatologi Terintegrasi dan Penelitian. Penelitian peserta didik sebaiknya sudah dimulai sejak semester II, sehingga pada akhir semester IV (Tahap III) penelitian dan laporan penelitian sudah selesai dan peserta didik dapat langsung mengikuti ujian. Ujian peserta pendidikan SpII-Konsultasn Reumatologi terdidi dari ujian tulis dan ujian teses denga penguji yang merupakan gabungan penguji dari perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA) dan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (KIPD)

PENELITIAN
Berbagai penelitian telah dilakukan dan akan dilakukan oleh staf dan peserta didik di Divisi Reumatologi sesuai dengan pohon penelitian yang ada.

E-mail : reumatik@indosat.net.id 
Website Perhimpunan Reumatologi Indonesia : www.reumatologi.or.id